15 ide dan inovasi yang akan membentuk dunia di tahun 2015

F&S top 15 
Frost & Sullivan (F&S), lembaga analisa pasar, ekonomi, dan teknologi terkemuka di dunia baru-baru ini merilis laporan penelitian terbaru tentang 15 ide dan inovasi yang akan membentuk dunia di tahun 2015. Dalam rilis laporan yang kami terima tersebut, F&S memberi sedikit gambaran tentang hal-hal baru yang akan memberi dampak besar tahun ini.
Menariknya, 15 ide dan inovasi yang ditampilkan oleh F&S dapat diterapkan ke dalam dunia startup dengan baik. Bahkan, beberapa startup sudah ada yang menerapkan dan menggeluti ide serta inovasi tersebut. Berikut adalah daftar lengkap ide dan inovasi berdasarkan laporan F&S:

1. Pemimpin Millennial

Anda mungkin kebingungan dengan istilah pemimpin millennial. Sebelum membaca lebih lanjut, artikel dari Forbes ini dapat membantu Anda. Secara singkat, pemimpin millennial adalah seorang pemimpin yang lahir dari era 1980an dan tumbuh dewasa di era tahun 2000an.
Cara memimpin generasi millennial ini sangat berbeda dengan apa yang biasa ditemukan dalam struktur kepemimpinan konvensional, dan sering kita temui di dalam sebuah startup. Hal ini akan mengubah struktur organisasi dan workflow sebuah perusahaan. Pasalnya, ciri khas pemimpin millennial menganggap setara semua anggota timnya, serta bekerja dengan teknik yang lebih kolaboratif.

2. Konsumen yang “terhubung”

Berkat jajaran perangkat yang dapat terhubung satu sama lain (contoh: desktop, tablet, smartphone, dan wearable), konsumen di tahun 2015 bisa mengakses informasi dengan sangat mudah. Tentunya ini akan sangat menguntungkan startup-startup yang bergerak di ranah online shopping, iklan digital, dan marketing online lainnya.
Hal ini terbukti dengan laju pertumbuhan e-commerce yang terus menanjak naik di Indonesia. Bahkan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, memperkirakan nilai transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai angka USD 10 miliar (Rp 126 triliun) di tahun 2015 ini.

3. Kota-kota akan lebih komersil dan “pintar”

Seiring pertumbuhan urbanisasi dalam hal skala dan volume, kota-kota akan mulai bersaing dengan perusahaan swasta untuk investasi asing, pariwisata, dan perdagangan. Untuk mencapai hal ini, kota-kota tersebut akan mencari model bisnis baru sehingga mereka bisa menghasilkan keuntungan termasuk di antaranya menerapkan “proyek pintar” ke dalam ekosistem kota tersebut.
Hal ini bisa kita lihat di Bandung dengan dibangunnya Bandung Command Center yang menerapkan konsep futuristik untuk kesejahteraan penduduknya. Saat ini Bandung Command Center belum beroperasi secara penuh. Namun setelah semua infrastruktur siap, tentunya Bandung dapat menjadi salah satu “smart city” di dunia.

4. Data yang lebih transparan

Pertumbuhan platform analisa dan kolaborasi data yang ada akan memungkinkan pengolahan data dilakukan secara lebih transparan. Pemerintahan, korporasi, organisasi, komunitas, dan individu dapat mengakses sebuah data dengan mudah untuk dijadikan acuan bagi pengambilan keputusan dan strategi mereka.
Contoh paling baru dari hal ini adalah Techlist dari Tech in Asia. Melalui platform ini, pengguna bisa mendapatkan data yang transparan mengenai ekosistem startup yang ada di Asia. Tentunya, selain Techlist, akan banyak sekali startup yang bermunculan dalam menangani data besar yang transparan seperti ini.

5. Menurunnya penggunaan mata uang fisik

Tahun 2015 bisa jadi awal penurunan penggunaan mata uang fisik di negara-negara barat. Pembayaran online seperti mobile payment dan dompet digital akan mengalahkan penggunaan uang tunai dan kartu kredit. Pembayaran online akan menjadi penting seiring pertumbuhan bisnis B2B dan B2C di dunia.
Di Indonesia sendiri, nampaknya hal ini masih belum berlaku. Hal pertama yang patut dipersalahkan adalah infrastruktur yang belum siap dan pemain pembayaran online yang belum mendapatkan traksi signifikan. Beberapa pemain memang sudah muncul seperti iPaymu dan Doku, namun beberapa malah sudah gulung tikar seperti Inapay. Hal ini menunjukkan bahwa ranah e-payment masih menjadi tantangan di negara kepulauan ini.

6. Iklan yang lebih personal

Penggunaan perangkat pintar oleh para konsumen akan memungkinkan perusahaan analisa data besar seperti Google untuk memberikan konsumen tersebut sebuah iklan yang relevan bagi penggunanya. Dengan kata lain, iklan menjadi lebih spesifik dan fokus pada masing-masing konsumen.
Hal ini sebenarnya sudah berlaku sejak beberapa tahun lalu ketika Facebook dan Google mulai mengumpulkan data pengguna mereka guna menampilkan iklan yang relevan. Di tahun 2015 ini, F&S memprediksi data tersebut akan semakin menyeluruh dan dapat diaplikasikan ke dalam beberapa teknologi baru seperti Smart TV dan perangkat wearable.

7. Media sosial akan merambah ranah korporasi

Konsep media sosial akan meresap ke dalam dunia korporasi. Perusahaan besar diprediksi akan menerapkan banyak sekali konsep sharing dan sosial ke dalam strategi yang mereka miliki. Hal ini tentunya akan menjadi sesuatu yang sangat besar di Indonesia mengingat negara kepulauan ini adalah salah satu negara dengan pengguna media sosial paling aktif di dunia.
Salah satu startup Indonesia yang sedang menggarap pasar ini adalah Sociocaster. Mengambil konsep seperti Hootsuite, Sociocaster berusaha membantu UKM dan perusahaan besar untuk memperluas eksposur mereka di ranah media sosial. Startup ini berusaha mencontoh kesuksesan yang sudah terlebih dahulu didapat oleh Hootsuite.

8. Perdagangan luar negeri yang semakin cepat

Faktor ini didukung oleh beberapa fakta seperti Amerika Serikat yang mengumumkan tarif perdagangan lebih rendah dengan negara China, Eropa dan Jepang yang sedang berdiskusi tentang perjanjian perdagangan bebas, dan India serta Australia yang juga sedang merencanakan perdagangan bebas.
Hal ini akan sangat berpengaruh pada sistem perdagangan bebas yang juga akan mempengaruhi bagaimana cara kerja startup di dunia khususnya Asia. Asia sendiri sedang menyambut era perdagangan bebas yang disinyalir akan mulai melaksanakan pada akhir tahun 2015.

9. Kecepatan internet yang semakin kencang

Dunia akan melihat era baru koneksi cepat berkat berbagai teknologi yang sudah ada dan sedang diterapkan secara global. Era 5G sudah mulai di ambang mata dan Google pun ikut masuk ke dalam ranah ini dengan membuat Google Fiber di Amerika Serikat. Google Fiber menjanjikan kecepatan data sangat cepat hingga 1 Gbps.
Sayang sekali, Indonesia merupakan negara yang cukup tertinggal dalam masalah kecepatan data ini. Hal tersebut dibuktikan dengan baru masuknya teknologi 4G di tanah air. Itupun masih terbatas pada beberapa kota besar saja sehingga belum semua penduduk negara kepulauan ini dapat menikmati era koneksi cepat di tahun 2015.

10. Era komunitas

Komunitas diprediksi akan memegang peranan kunci di tahun 2015. Salah satu pendorong hal ini adalah koneksi data yang berjalan lebih cepat. Komunitas yang sebelumnya hanya mampu berbagi pengetahuan, kini dapat melakukan berbagai hal bersama-sama secara bersamaan.
Salah satu bukti dari prediksi ini adalah semakin ramainya proyek crowdsourcing dan crowdfunding. Kini, komunitas dapat menjadi faktor penentu sebuah bisnis dengan menyumbang berbagai hal, mulai dari dana, tenaga, keahlian, dan jaringan yang mereka miliki.

11. Kesehatan diri = kekayaan

Masing-masing individu diprediksi akan lebih mencari sebuah keseimbangan dalam pekerjaan dan hidup mereka. Hal ini akan berimbas pada individu yang lebih pintar dimana mereka akan mencari sebuah produk atau jasa yang berguna bagi kesehatan mereka.
Di indonesia sendiri sudah mulai banyak layanan yang menawarkan produk-produk kesehatan atau menunjang kesehatan bagi pengguna mereka. Ivy Kitchen misalnya, menawarkan sebuah jasa pengantaran makanan sehat bagi mereka yang ingin mulai mengadopsi pola hidup makanan sehat. Selain itu, berbagai e-commerce yang mempunyai spesialisasi di ranah olahraga mulai bermunculan seperti Spodeca

12. Strategi khusus yang menyasar kaum wanita

Saat ini, perusahaan-perusahaan besar di dunia sudah memiliki banyak sekali wanita sebagai salah satu pengambil keputusan mereka. Hal ini akan berimbas pada strategi yang lebih berfokus pada kaum wanita jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Fenomena ini juga sebenarnya sudah mulai banyak terjadi di ranah startup Indonesia. Beberapa startup yang didirikan oleh wanita menawarkan jasa atau layanan yang khusus ataupun berfokus untuk para wanita. Startup seperti Hijup,Famela, dan lain sebagainya kini hadir untuk memenuhi kebutuhan wanita dari berbagai sektor.

13. Dunia yang serba otomatis

Indikasi hal ini sudah mulai terlihat sejak beberapa tahun ke belakang. Saat ini, Google sudah mulai mengembangkan sebuah mobil yang dapat mengemudi sendiri. Sektor militer sebenarnya sudah mengaplikasikan hal ini terlebih dahulu dengan berbagai drone yang mereka miliki. Bagaimanapun, 2015 diprediksi akan menjadi saksi saat teknologi ini dapat dinikmati oleh para konsumen biasa.
Garuda Robotic sudah melakukan hal ini dengan menyediakan layanan drone yang bisa digunakan oleh para penggunanya dalam melakukan berbagai hal seperti pengumpulan data, search and rescue (SAR), dan keperluan-keperluan lain yang memerlukan penglihatan dari atas.

14. Optimisasi mobile

Perangkat mobile mempunyai statistik yang terus menanjak dari tahun ke tahun. Selanjutnya adalah, bagaimana memaksimalkan hal ini. Pemasar dan perusahaan akan menyadari bahwa mereka butuh mengoptimalkan pengalaman digital yang mereka miliki ke dalam sebuah layar yang lebih kecil.
Hal ini juga memaksa perusahaan-perusahaan untuk salah satunya mencari cara bagaimana mereka bisa memberi pengalaman yang menyeluruh bagi para penggunanya yang sedang mobile.

15. Model bisnis B2B

Model bisnis B2C bisa dibilang menjadi primadona dunia e-commerce di tahun 2014. Namun, tren ini akan menemukan vertikal baru dimana penyedia layanan B2C akan berangsur-angsur berpindah atau menambahkan model bisnis B2B.
Salah satu contoh adalah Uber yang merupakan layanan B2C dalam hal logistik. Uber diprediksi akan mulai menawarkan layanan B2B bagi para perusahaan yang membutuhkan jasa logistik. Namun, vertikal ini tidak terbatas pada ranah logistik, dengan strategi yang tepat, sebuah startup yang menerapkan model bisnis B2C dapat berpindah ke model bisnis B2B dengan mudah.


sumber:https://id.techinasia.com/daftar-ide-inovasi-yang-akan-membentuk-2015/

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © / Mr.Sandi.Blog

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger